Cara merekrut Millenial untuk Perusahaan

Cara merekrut Millenial untuk Perusahaan - Generasi Muda pada saat ini, atau akrab dipanggil dengan generasi Milenial, mereka adalah generasi yang lah

Cara merekrut Millenial untuk Perusahaan - Generasi Muda pada saat ini, atau akrab dipanggil dengan generasi Milenial, mereka adalah generasi yang lahir pada tahun 1980-2000. Generasi milenial, sekarang ini sudah memasuki umur yang sesuai untuk mencari kerja. Hampir sepertiga penduduk Indonesia pada saat ini merupakan kaum milenial, karena itu, Edukasi-Remaja.com akan membahas cara bagi perusahaan untuk merekrut generasi Milenial. 

Cara merekrut Generasi Milenial untuk Perusahaan


Apa itu generasi Milenial

Seperti yang telah dijelaskan secara singkat di atas, generasi milenial adalah generasi yang terlahir pada tahun 1980-2000, atau dengan kata lain, merupakan mereka yang terlahir saat akhir abad 19. 


Apa pandangan Milenial terhadap Pekerjaan

Generasi Milenial, memandang pekerjaan tidak hanya sebatas datang, bekerja, pulang, menerima gaji, dan tunjangan yang lebih baik. Tidak seperti generasi orang tua mereka yang memandang pekerjaan sebagai keharusan utama dalam penghidupan dan akan melakukan pekerjaan walau mereka tidak menyukai pekerjaan mereka. 

Generasi milenial memiliki jiwa yang lebih bebas, sehingga mungkin anda akan kesulitan dalam merekrut mereka untuk perusahaan anda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menyesuaikan proses perekrutan mereka bagi generasi milenial. 


Kesalahan cara perekrutan milenial yang biasa dilakukan perusahaan

1. Hanya mengutamakan Gaji sebagai Kompensasi

Gaji bukanlah alasan terpenting bagi generasi milenial. Ketika ditanya apa yang mereka inginkan, mereka menjawab bahwa dukungan perusahaan dengan bentuk fasilitas atau keuntungan lebih disukai. Mereka lebih senang bila hidup mereka terjamin, dibandingkan dengan gaji yang banyak. 

Ketika dalam proses interview, perusahaan harus mementingkan keuntungan pekerjaan, seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, kesepakatan tentang liburan, fleksibilitas pekerjaan, dan lain-lain. 

Mengutip keterangan dari Gayle Wiley saat diwawancara Business News Daily, "Dalam penelitian baru-baru ini, 77% responden mengklaim jika mereka mempertimbangkan pekerjaan yang fleksibel ketika mengevaluasi kesempatan kerja."


2. Tidak menjelaskan tentang Jenjang Karir

Generasi Milenial ingin mengetahui apakah mereka memiliki kesempatan berkembang ketika memilih perusahaan untuk bekerja. Jika perusahaan menjelaskan tentang jenjang karir dalam perusahaan, dan memberitahu mereka berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai posisi yang mereka inginkan, mereka kemungkinan besar akan bertahan dalam perusahaan dan berusaha mencapai tujuan karir mereka. 


3. Mengabaikan Penjelasan Tentang Perusahaan

Masih banyak perusahaan yang gagal menyadari bahwa sekarang ini generasi milenial sangan perduli dengan tempat mereka bekerja. Apakah mereka akan nyaman disana, apakah mereka akan senang disana, dan mungkin apakah lingkungan perusahaan akan membuat mereka bekerja dengan baik. 

Dalam perekrutan generasi milenial, perusahaan harus menjelaskan tentang diri mereka, apa manfaat yang bisa didapat, bagaimana lingkungan pekerjaan, serta fasilitas apa yang dapat digunakan oleh para pekerja disana. 


4. Menawarkan Keuntungan yang Perusahaan Pikir Dibutuhkan

Banyak perusahaan yang membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa mereka mengetahui apa yang karyawan butuhkan. Apakah perusahaan menawarkan bermain tenis ketika happy hour? Padahal banyak karyawan yang lebih memilih bulu tangkis. Apakah mereka menawarkan perawatan kulit, ketika karyawan lebih memilih makan siang gratis? 

Merupakan ide yang bagus untuk berkonsultasi dengan mereka tentang apa yang sebenarnya lebih penting bagi mereka dan yang mereka butuhkan, dibandingkan dengan berasumsi dan memilih apa yang Anda pikir mereka inginkan dan butuhkan. 


5. Masih menggunakan metode perekrutan Tradisional

Generasi milenial adalah generasi pertama yang tumbuh bersamaan dengan Teknologi dan Internet, mereka mengharapkan tempat mereka bekerja adalah tempat modern. Ada baiknya perusahaan mengubah metode perekrutan mereka melalui Internet dan memodernisasi perusahaan. 


Tips merekrut dan mempertahankan Generasi Milenial

Memang gaji sangat penting, tunjangan, keuntungan, serta dukungan perusahaan merupakan hal penting bagi generasi milenial. Tetapi, mereka juga tertarik dengan peluang dan jenjang karir yang perusahaan tawarkan. Menawarkan pengembangan diri untuk menjadi lebih profesional dan program pelatihan untuk pekerja, serta bercanda dengan mereka saat proses perekrutan adalah strategi yang bagus. 

Bercanda dengan mereka akan membuat mereka mendapat gambaran tentang bagaimana orang-orang di lingkungan kerja mereka. Mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja di perusahaan yang menurut mereka akan membuat nyaman. 


Sekian informasi tentang Cara merekrut generasi Millenial untuk Perusahaan semoga bermanfaat. 

© Edukasi Remaja. All rights reserved. Developed by Jago Desain